Makna Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara

Sebelum mempelajari kerangka pemikiran pendidikan dari Ki Hajar Dewantara, Banyak para pendidik yang memposisikan anak didik sebagai objek pendidikan dimana anak didik hanya menerima segala sesuatu yang diberikan oleh guru dengan sedikit sekali ruang yang diberikan untuk mengeksplorasi dirinya.

Makna Pendidikan Menurut Ki Hadjar Dewantara

Hal tersebut juga saya alami di dalam kelas. Pembelajaran lebih terfokus pada penyampaian guru dalam menuntaskan materi pelajaran sehingga anak didik sedikit sekali memiliki kesempatan untuk membuka dirinya dan berkreasi sesuai dengan kemampuannya. Hal ini tentunya harus diubah setelah mempelajari dengan rinci setiap pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara di dalam proses pengajaran.

Setelah mempelajari pemikiran pendidikan Ki Hajar Dewantara, ada masukan yang sangat berharga bahwa anak didik seharusnya dijadikan sebagai subjek pendidikan. Apalagi di zaman saat ini dimana keaktifan dan kolaborasi menjadi hal yang sangat mendasar untuk tumbuh kembang pemikiran anak.

Seorang pendidik harus dapat menjadikan anak didiknya sebagai pusat pengajaran. Anak didik harus diberikan ruang kebebasan belajar yang luas agar dapat mengeksplorasi kemampuannya dengan tetap di tuntun dan diarahkan oleh pendidik agar tidak kehilangan arah.

Pendidik tidak boleh asyik sendiri dengan kemauannya tanpa melihat potensi kemampuan yang dimiliki oleh anak didik. Setiap potensi yang dimiliki oleh anak didik sekecil apapun harus dapat menjadi modalnya untuk bangkit menjadi generasi terdidik.

Hal ini tentunya menjadi pekerjaan baru oleh para pendidik untuk dapat meramu proses pengajaran yang sesuai agar dapat mengimplentasikan pemikiran Ki Hajar Dewantara di dalam ruang belajar anak didik.

Dengan begitu, maka cita-cita mewujudkan bangsa yang beradab, berilmu dan berbudaya akan menjadi pekerjaan yang lebih gampang untuk diselesaikan.

ArRahim

Terlahir untuk mengekspresikan, bukan untuk membuat terkesan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama