Proses Pelaksanaan Tradisi Upacara Ghatib Beghanyut

Dalam proses pelaksanaan tradisi upacara Ghatib Beghanyut, setidaknya terdapat beberapa proses yang harus dilewati. adapun tahapan yang harus dipersiapkan untuk melaksanakan tradisi upacara Ghatib Beghanyut, diantaranya adalah sebagai berikut.

Proses Pelaksanaan Tradisi Upacara Ghatib Beghanyut

Proses Pelaksanaan Tradisi Upacara Ghatib Beghanyut

1. Tahap Persiapan

Dalam rangka mempersiapkan upacara Ghatib Beghanyut perlu dipersiapkan jauh-jauh hari untuk melancarkan upacara Ghatib Beghanyut ini. Beberapa hal biasanya dilakukan oleh masyarakat setempat berupa: Para tokoh adat beserta pemerintah menginformasikan kepada masyarakat sekitar bahwasanya pemerintah Siak dan Lembaga Adat Melayu akan melaksanakan upacara Ghatib Beghanyut, yang biasanya dimulai 3 hari sebelum upacara Ghatib Beghanyut. Bagi setiap warga yang ingin mengikuti upacara Ghatib Beghanyut harus terlebih dulu memberitahu kepada pihak kepala desa. Setelah itu kepala desa segera mendata dan menyampaikan nama-nama yang ikut dalam jamaah upacara Ghatib Beghanyut ini.

Tokoh adat beserta peserta Ghatib Beghanyut secara bersama-sama mempersiapkan kapal atau bisa juga feri kalau jumlah peserta yang ikut banyak disetiap desanya. Kemudian mereka diingatkan juga, diwaktu pelaksanaan upacara Ghatib Beghanyut untuk membawa makanan dan minuman. Gunanya tentunya untuk dimakan bersama-sama setelah selesai melaksanakan Ghatib Beghanyut.

Pelaksanaan persiapan petang sebelum Ghatib Beghanyut dilaksanakan, seluruh peserta dan masyarakat dengan mengenakan pakaian serba putih melaksanakan ziarah ke makam sultan yang terletak di Kecamatan Siak, tepatnya disamping Masjid Syahbuddin. Mereka juga berdoa dan berzikir bersama di sana dipimpin oleh ulama ataupun penghulu

2. Waktu Pelaksanaan Tradisi Upacara Ghatib Beghanyut

Upacara Ghatib Beghanyut merupakan upacara yang sangat kental dengan keagamaannya dan juga adat istiadatnya.

Upacara Ghatib Beghanyut ini dulunya dilakukan setiap tahun, dan dalam setahun bisa dilakukan 2 sampai 3 kali Upacara Ghatib Beghanyut. Hal ini dikarenakan saat itu di daerah Siak sering mengalami musibah bahkan bisa beberapa kali dalam setahun. Sehingga dari itu upacara Ghatib Beghanyut dilaksanakan sesuai dengan banyaknya musibah yang dialami oleh masyarakat

3.Tempat Upacara Ghatib Beghanyut Dilaksanakan

Adapun tempat pelaksanaan upacara Ghatib Beghanyut dimulai dari daerah-daerah yang mengalami musibah, dari yang terdekat sampai yang terjauh dilakukan secara estafet berdzikirnya.

Dalam pelaksanaan upacara Ghatib Beghanyut ini tempat pelaksanaannya memiliki dua tahap pelaksanaan yaitu tahap pertama dilakukan di masjid kemudian melakukan ziarah ke makam Sultan dan tahap kedua diatas sampan dari hulu menuju ke muara yaitu tempat pembuangan bala.

4.Tahap pelaksanaan Upacara Ghatib Beghanyut

Upacara Ghatib Beghanyut merupakan sebuah ritual zikir mengagungkan Illahi Rabbi. Upacara Ghatib Beghanyut imi memiliki dua tahap pelaksanaan yaitu tahap pertama di masjid kemudian berziarah ke makam para Sultan dan tahap kedua di atas sampan dari hulu menuju ke muara tempat pembuangan bala.

Tahap Pertama

Pada tahap pertama yang dilaksanakan dimasjid dilakukan pada siang hari. Terlihat iring-iringan masyarakat membawa talam yang berisi makanan dan minuman bertutup tudung saji kemudian diletakkan diteras masjid sementara mereka memasuki masjid untuk melaksanakan zikir. Di dalam masijd telah berkumpul jemaah dengan berbagai golongan dari yang muda hingga tua. Mereka semua duduk rapi dengan posisi duduk takhiyat awal.

Akhirnya khalifah atau orang yang memimpin zikir memulai zikir dengan diawali adzan yang dilakukan oleh khadam yaitu orang yang membantu khalifah. Kemudian khalifah memulai zikir, setelah proses zikir selesai diakhiri dengan acara ziarah ke makam para kesultanan siak.

Tahap Kedua

Pada tahap kedua, upacara Ghatib Beghanyut dilakukan pada malam hari setelah shalat isya. Semua peserta upacara berkumpul di hulu sungai dalam perahu atau kapal. Khalifah menjelaskan tata cara melaksanakan Ghatib Beghanyut. Selanjutnya khalifah upacara menjelaskan aturan tertentu dalam melafazkan zikir "lailahaillallah".

Karena pengucapannya harus mengikuti aturan tertentu, Sebelum mengucapkan kata "Laillah" nafas harus ditarik dalam-dalam. Selanjutnya kata "hail" diucapkan sambil kepala diputar kebahu bagian kiri, diteruskan dengan pengucapan kata "lal" kepala diputar kebahu kanan sampai akhirnya pengucapan kata "lah" yang disertai dengan tundukan kepala kerusuk kanan.

Pengucapan kalimat "lailahaillallah" sambil melakukan gerakan-gerakan tersebut, dimaksudkan agar sentiasa mengingat Allah. Hidung yang menarik udara menurut keyakinan mereka merupakan sumber masuknya penyakit. Dengan ditariknya udara dan dihembuskan kembali sembari mengucapkan kalimat "lailahaillallah" diharapkan segala penyakit akan ikut terbuang

Menyampaikan hal-hal tersebut, pemimpin upacara mulai mengucapakan Istighfar sebanyak 3 kali kemudian membaca ayat suci Al-quran. barulah qadam memulai adzan yang merupakan pertanda bahwa acara akan dimulai. Setelah itu khalifah mulai memimpin jamaah berzikir dengan lafaz "lailahaillahllah" dari hulu sungai sampai muara sungai.

Sesampainya dimuara sungai atau tempat pembuangan bala, khadam kembali Adzan, semua kapal atau sampan merapat dan khalifah serta seluruh jamaah membaca doa tolak bala dan doa selamat dengan tujuan mengusir segala bala, wabah penyakit dan segala macam bencana

Selesai membaca doa dipanjatkan dan acara diakhiri dengan memakan makanan yang telah disediakan. Dengan begitu selesailah upacara Ghatib Beghanyut, selesainya tahapan ini menandakan bahwa para jamaah telah menyelesaikan pelaksanaan upacara ghatib beghanyut dimana kegiatan yang dilaksanakan adalah menganyun perahu kembali ke desa atau ke rumah masing-masing dengan membawa keyakinan bahwa bala dan penyakit yang mengganggu ketentraman masyarakat telah hilang dan dibuang.

ArRahim

Terlahir untuk mengekspresikan, bukan untuk membuat terkesan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama